Profil Desa Kandangwangi
Ketahui informasi secara rinci Desa Kandangwangi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil Desa Kandangwangi, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara. Desa agraris yang dinamis dengan potensi salak pondoh, kayu albasia, dan UMKM inovatif. Didukung pembangunan infrastruktur strategis dan program sosial, Kandangwangi bertumbuh menjadi de
-
Sentra Pertanian Strategis
Kandangwangi merupakan salah satu lumbung pertanian penting di Kecamatan Wanadadi, dikenal luas sebagai penghasil utama salak pondoh, padi, dan kayu albasia yang menopang perekonomian mayoritas warganya.
-
Inovasi Ekonomi Lokal
Desa ini menunjukkan geliat ekonomi kreatif melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang inovatif, seperti produksi keripik tempe dengan varian rasa modern yang dikembangkan bersama kalangan akademisi.
-
Pembangunan Infrastruktur Merata
Adanya pembangunan signifikan seperti jalan rabat beton yang menghubungkan antar dusun dan desa tetangga, serta pemanfaatan dana desa untuk program sosial, menandakan fokus pemerintah desa pada peningkatan konektivitas dan kesejahteraan sosial.

Terletak di antara perbukitan subur Kabupaten Banjarnegara, Desa Kandangwangi di Kecamatan Wanadadi hadir sebagai representasi wilayah agraris yang dinamis dan terus berbenah. Jauh dari citra desa yang terisolasi, Kandangwangi justru menunjukkan geliat pembangunan yang signifikan, ditopang oleh sektor pertanian yang kuat, inovasi ekonomi kerakyatan, serta program pembangunan pemerintah yang terarah. Desa ini tidak hanya menjadi penopang pangan, tetapi juga laboratorium sosial dan ekonomi yang menarik untuk dicermati perkembangannya. Dengan alokasi Dana Desa tahun 2024 yang mencapai Rp 1.264.569.000, Pemerintah Desa Kandangwangi memiliki modal kuat untuk merealisasikan visi pembangunannya, menjadikan desa ini sebagai contoh sinergi antara potensi alam dan sumber daya manusia.
Geografi dan Demografi: Titik Strategis di Aliran Sungai Pekacangan
Secara geografis, Desa Kandangwangi menempati posisi yang strategis di Kecamatan Wanadadi. Wilayahnya menjadi jalur perlintasan yang menghubungkan Wanadadi dengan kecamatan tetangga, Banjarmangu. Letaknya yang hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari ibu kota kecamatan menjadikan aksesibilitas warga terhadap pusat layanan publik relatif mudah.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kecamatan Wanadadi, Desa Kandangwangi memiliki luas wilayah mencapai 287,9 hektare atau sekitar 2,88 kilometer persegi. Angka ini menempatkannya sebagai desa terluas kedua di kecamatan tersebut setelah Desa Lemahjaya, dengan porsi 10,42% dari total luas Kecamatan Wanadadi. Wilayahnya secara administratif berbatasan langsung dengan Desa Lemah Jaya di sebelah utara, Desa Karang Kemiri di sisi selatan, Desa Wanakarsa di barat dan Desa Medayu di sebelah timur.
Kontur tanahnya yang subur, dialiri oleh beberapa anak sungai yang bermuara ke Sungai Pekacangan, menjadikan lahan di Kandangwangi sangat produktif untuk kegiatan pertanian. Desa ini terdiri atas beberapa dusun yang menjadi pusat pemukiman penduduk, di antaranya Dusun Klesem, Babakan, Karangjambu, Puguh, Karanglewas, Kandangwangi, Bergasan, Jeruk, dan Wanatawang.
Menurut data "Kecamatan Wanadadi dalam Angka" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2015, jumlah penduduk Desa Kandangwangi tercatat sebanyak 3.049 jiwa. Populasi tersebut terdiri dari 1.548 penduduk laki-laki dan 1.501 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 2,88 km², kepadatan penduduk Desa Kandangwangi pada tahun tersebut mencapai sekitar 1.058 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dan terkonsentrasi di area pemukiman.
Nama Kandangwangi sendiri memiliki asal-usul cerita rakyat yang melegenda di tengah masyarakat. Konon, nama ini berasal dari kisah pertemuan antara Mayang Sari, seorang putri, dengan Adipati Kumitir. Dalam pelariannya, Mayang Sari bersembunyi di sebuah kandang (kandang kuda), dan Adipati Kumitir yang mengejarnya justru mencium aroma wangi dari area kandang tersebut. Perpaduan kata "kandang" dan "wangi" inilah yang kemudian diyakini menjadi cikal bakal nama desa.
Potensi Ekonomi dan Pertanian: Salak Pondoh dan Geliat UMKM Kreatif
Perekonomian Desa Kandangwangi berdenyut kuat dari sektor agraris. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup sebagai petani, menggarap sawah dan ladang yang menjadi aset utama desa. Komoditas unggulan yang menjadi ikon dari Kandangwangi ialah salak pondoh. Kualitas salak dari wilayah ini dikenal memiliki rasa yang manis dan tekstur renyah, menjadikannya salah satu produk yang paling dicari di pasar lokal maupun regional.
Selain salak, para petani juga aktif menanam padi sebagai sumber pangan utama serta berbagai jenis palawija untuk diversifikasi hasil tani. Potensi lain yang tidak kalah penting yakni budidaya kayu albasia (sengon). Kayu ini menjadi salah satu komoditas investasi jangka panjang bagi warga karena permintaan industri pengolahan kayu yang stabil.
Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Kandangwangi mulai menunjukkan potensi di luar sektor pertanian tradisional. Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai tumbuh, didorong oleh kreativitas warga dan dukungan dari berbagai pihak. Salah satu contoh paling menonjol yaitu inovasi pada produk keripik tempe. Pada tahun 2020, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, mahasiswa bersama warga lokal berhasil mengembangkan produk keripik tempe dengan varian rasa yang tidak biasa, seperti cokelat, teh hijau (greentea), dan jagung manis. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk lokal dan menembus pasar yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda.
Pemerintah Desa Kandangwangi, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Suhono, terus mendorong pengembangan kapasitas UMKM. Upaya ini sejalan dengan arahan pemerintah kabupaten untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kelompok-kelompok usaha di tingkat dusun, diharapkan roda perekonomian desa tidak hanya bergantung pada hasil panen, tetapi juga pada produk olahan yang memiliki nilai tambah.
Infrastruktur dan Pembangunan: Konektivitas dan Kesejahteraan Sosial Jadi Prioritas
Pembangunan di Desa Kandangwangi berjalan secara terukur dengan fokus utama pada peningkatan infrastruktur dasar dan program kesejahteraan sosial. Pemanfaatan Dana Desa menjadi tulang punggung dalam merealisasikan berbagai program prioritas yang telah direncanakan bersama masyarakat.
Salah satu proyek infrastruktur terbaru yang sangat strategis ialah pembangunan jalan rabat beton melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap 1 Tahun 2025. Proyek yang dilaksanakan pada Februari hingga Maret 2025 ini membangun jalan sepanjang 543 meter yang menghubungkan Dusun Tlesem di Desa Kandangwangi dengan Desa Karangkemiri. Keberadaan jalan ini sangat vital untuk membuka akses ekonomi dan sosial antar desa, mempermudah mobilitas warga serta pengangkutan hasil pertanian. "Pembangunan akses jalan ini merupakan prioritas untuk memperlancar aktivitas ekonomi warga kami, terutama dalam mendistribusikan hasil panen seperti salak dan kayu," ujar seorang perangkat desa setempat.
Di samping pembangunan fisik, Pemerintah Desa Kandangwangi juga menunjukkan perhatian serius pada aspek kesejahteraan sosial. Pada Maret 2024, Pemerintah Desa bersama Dinas Sosial PPPA Banjarnegara meluncurkan program bantuan permakanan untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Program ini diinisiasi melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sekarwangi, yang bertugas mengelola dapur umum untuk menyediakan makanan bergizi bagi 47 lansia dan 4 penyandang disabilitas penerima manfaat.
Kepala Desa Kandangwangi, Suhono, dalam sambutannya saat peluncuran program tersebut menyatakan bahwa program ini merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang membutuhkan. "Kami berharap bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan gizi para lansia dan saudara kita penyandang disabilitas, sekaligus mempererat ikatan sosial di antara warga," ungkapnya. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa alokasi dana tidak hanya terfokus pada infrastruktur keras, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia dan jaring pengaman sosial.
Pemerintahan dan Visi Desa: Menuju Kemandirian Berbasis Potensi Lokal
Tata kelola pemerintahan di Desa Kandangwangi berjalan di bawah koordinasi Pemerintah Kecamatan Wanadadi dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Dengan kepemimpinan yang progresif, pemerintah desa berupaya menerjemahkan kebijakan pemerintah pusat dan daerah ke dalam program-program yang relevan dengan kondisi lokal. Transparansi pengelolaan anggaran, terutama Dana Desa, menjadi salah satu komitmen untuk membangun kepercayaan publik.
Visi pembangunan Desa Kandangwangi secara implisit mengarah pada terwujudnya kemandirian desa yang bertumpu pada kekuatan lokal. Penguatan sektor pertanian sebagai basis ekonomi utama tetap menjadi prioritas, namun diimbangi dengan dorongan kuat untuk diversifikasi usaha melalui UMKM. Keterlibatan aktif kelompok masyarakat seperti Pokmas Sekarwangi dan kelompok tani menjadi bukti adanya semangat partisipasi dari bawah.
Ke depan, tantangan yang dihadapi antara lain regenerasi petani, adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat memengaruhi panen, serta peningkatan daya saing produk UMKM di pasar yang semakin kompetitif. Namun dengan fondasi sosial yang kuat, potensi alam yang melimpah, dan dukungan pemerintah yang jelas, Desa Kandangwangi memiliki prospek cerah untuk terus berkembang. Sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal seperti akademisi diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian Kandangwangi sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.